Minggu, 27 Maret 2016

Karya Sastra : Cerpen

Rahasiaku.... Ketahuan deh!

     Dandelion Fairish, yang akrab dipanggil Irish melangkah di koridor SMP Aulia menuju kelasnya. Gadis 14 tahun itu tersenyum saat siswa lain menyapanya. Irish tidak cantik, tetapi manis. Kulitnya yang kecoklatan karena keturunan India dari neneknya membuatnya seperti itu. Dia pintar, pemalu, pendiam, hobi membaca dan toa. Irish juga memiliki banyak teman, namun lebih sering bermain denga Lia, Irva, Ara, dan Rahmi
     Hari ini Irish merasa senang, entah kenapa dia juga tidak tahu. Mungkin salah satunya karena hari Selasa ini perpaduan mata pelajaran yang disukai Irish, yaitu Penjas, TIK, dan IPS. Didalam kelasnya Irish menemukan Jhon dan menyapanya kemudian menyapa siwa lain yang sudah datang. Irish langsung piket setelah meletakkan tasnya agar bisa bersantai beberapa waktu sebelum bel. Bel tanda masuk berbunyi,saat itu juga Irish melihat Jani baru datang, “Huh kebiasaan” dengus Irish, segera Irish dan teman-temannya berbaris dan masuk kelas.
     Karena pelajaran olahraga, guru nya hanya memberi tugas sebentar dan menyuruh kami main voli di lapangan. Kebanyakan anak perempuan memilih duduk di pinggir lapangan menlihat anak laki-laki main voli dan dan bola kaki. Sambil berbicara dengan temannya, Irsh memandang Jani yang bermain bola. Cewek itu sudah lama menyukai Jani, tapi biar saja itu menjadi rahasianya.
     Bel istirahat berdering, segera kami para cewek masuk ke kelas menukar baju menjadi putih dongker. Saat asyik-asyiknya menukar baju, para cowok menggedor pintu kelas diiringi teriakan-teriakan.”Dasar demit mesum semuanya” rutuk Irish dalam hati. Mereka selesai dan gantian dengan anak cowok, diluar kelas Irish bertanya pada keempat temannya”Coy, kita ada peer nggak?” “Ada IPS yang di catat ibuk di papan tulis” jawab Irva, “Kalau TIK?” tanyanya lagi, “Nggak ada, kita nanti kan praktek” sahut Ara.”Oooh.. kalian udah pada siap?”tanya Lia, semuanya mengangguk keuali Irish yang hanya nyengir. Ya iyalah dia belum siap, wong baru ditanya.
     Mereka berlima ke kantin untuk membeli minum dan mengambil tas di kelas lalu pergi menuju labor komputer diatas. Sesampai disana bel masuk berbunyi dan pelanjaran dilanjutkan, tapi sebelumya di siapkan oleh ketua kelas yang lain adalah Jani. Saat pelajaran berlangsung, banyak yang sibuk latihn praktek atau mengerjakn peer IPS, salah satunya Irish. Irish meminjam buku Jani karena cowok itu semeja dengannya, sedangkan Jani sibuk latihan praktek menggunakan Ms.Excel.
Kenapa Irish santai-santai mengerjakan IPS  saja ketika teman-temannya sibuk praktek??? Jawabannya adalah karena sejak pertama kali gurunya ngasih tugas, Irish sudah mengerti dan menyelesaikanya hari itu juga. Yah, namanya anak pintar tapi pemalas sih. Bel istirahat kedua berbunyi, guru meninggalkan laor setelah memberi tahu ntuk menutup pintu ketika keluar. Tinggal mereka berdua di dalam sana, Jni menunggu Irish menyelesaikan peere nya.
     “Rish lo itu lupa atau malas sih? Setiap ada peer seringnya nggak inget? Gue heran gimana lo bisa ranking satu”cerocos Jani, Irish hanya ngengir menampakkan giginya yag rapi dan putih “ Lo jangan ngeremehin gue, gue itu malas nulis kalau baca mah favorit tuh” balas Irish sambil mnulis pekerjaannya dan tidak menatap Jani. Kemudian suasana hening, Irish yang masih menulis memanggil Jani untuk memastikan keadaan,” Jan..Jani... lo masih disini kan?”ucap Irish was-was, “Yes, i’m still here” “Hhhhh. gue kira lo-...’ “Rish lo suka sama gue kan? Tanya Jani to the point memotong ucapan Irish, gadis itu langsung menolehkan kepalanya ke arah Jani dan wajahnya memanas ketika melihat tatapan lelaki itu. “E-eh nggak kok siapa yang bilang? Gosip tuh” elak Irish, “Gue tau udah lama” ucapan Jani membuat jantungnya berdetak cepat. Terlebih lelaki itu menipiskan jarak antara mereka,”Aduh.. rahasia gue ketahuan deh, sama yang jadi rahasia lagi”gerutu Irish dalam hati. Tetap melanjutkn menulisnya, Jani berkata lagi “ Jadi lo beneran suka sama gue?” Irish dengan tenang membalas” kalau iya, kenapa? Nggak boleh?”. Jani tertawa mendengar jawaban Irish. “Ya.. nggak papa sih, thank’s udah suka gue” Jani berterima kasih, Irish menatap heran pada makhluk yang bicara dengannya. Seolah mengerti keheranan Irish, Jani berucap “ Kalau lo suka gue berarti gue punya fans, jadi makasih karena jadi fans gue.” Jani tersenyum tulus
    Irish yang sudah selesai dengan pekerjaannya langsung mengembalikan buku kepada si empunya dan mengucapkan terima kasih. “Okee gue keluar dulu ya, bye Irish” “Eee tunggu dulu, tentang yang tadi jangan bilang siap-siapa ya, please. Kalau mau ditaro mana muka gue..”, Jani mengerutkan keningnya seakan berpikir,”Etdah nggak usah sok mikir lo, tinggal iyain aja curut”semprot Irish galak.”Oke oke oke gue bakal tutp mulut, bye Irish yang manis..muuaah” pamit Jani sambil mencolek dagu Irish dan langsung ngacir. Yang dicolek hanya dapat menahan makian dan sumpah serapah dengan wajah memerah. “Dasar cowok genit!”  teriaknya gusar. Seraya berbalik membereskan bukunya dan kembali ke kelas. Mood nya benar-benar buruk karena cowok satu itu

END 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar