Rahasiaku.... Ketahuan deh!
Dandelion Fairish, yang akrab dipanggil Irish
melangkah di koridor SMP Aulia menuju kelasnya. Gadis 14 tahun itu tersenyum
saat siswa lain menyapanya. Irish tidak cantik, tetapi manis. Kulitnya yang kecoklatan
karena keturunan India dari neneknya membuatnya seperti itu. Dia pintar,
pemalu, pendiam, hobi membaca dan toa. Irish juga memiliki banyak teman, namun
lebih sering bermain denga Lia, Irva, Ara, dan Rahmi
Hari ini Irish merasa senang, entah kenapa dia juga
tidak tahu. Mungkin salah satunya karena hari Selasa ini perpaduan mata
pelajaran yang disukai Irish, yaitu Penjas, TIK, dan IPS. Didalam kelasnya
Irish menemukan Jhon dan menyapanya kemudian menyapa siwa lain yang sudah
datang. Irish langsung piket setelah meletakkan tasnya agar bisa bersantai
beberapa waktu sebelum bel. Bel tanda masuk berbunyi,saat itu juga Irish
melihat Jani baru datang, “Huh kebiasaan” dengus Irish, segera Irish dan teman-temannya
berbaris dan masuk kelas.
Karena pelajaran olahraga, guru nya hanya memberi tugas
sebentar dan menyuruh kami main voli di lapangan. Kebanyakan anak perempuan
memilih duduk di pinggir lapangan menlihat anak laki-laki main voli dan dan
bola kaki. Sambil berbicara dengan temannya, Irsh memandang Jani yang bermain
bola. Cewek itu sudah lama menyukai Jani, tapi biar saja itu menjadi
rahasianya.
Bel istirahat berdering, segera kami para cewek
masuk ke kelas menukar baju menjadi putih dongker. Saat asyik-asyiknya menukar
baju, para cowok menggedor pintu kelas diiringi teriakan-teriakan.”Dasar demit
mesum semuanya” rutuk Irish dalam hati. Mereka selesai dan gantian dengan anak
cowok, diluar kelas Irish bertanya pada keempat temannya”Coy, kita ada peer
nggak?” “Ada IPS yang di catat ibuk di papan tulis” jawab Irva, “Kalau TIK?”
tanyanya lagi, “Nggak ada, kita nanti kan praktek” sahut Ara.”Oooh.. kalian
udah pada siap?”tanya Lia, semuanya mengangguk keuali Irish yang hanya nyengir.
Ya iyalah dia belum siap, wong baru ditanya.
Mereka berlima ke kantin untuk membeli minum dan
mengambil tas di kelas lalu pergi menuju labor komputer diatas. Sesampai disana
bel masuk berbunyi dan pelanjaran dilanjutkan, tapi sebelumya di siapkan oleh
ketua kelas yang lain adalah Jani. Saat pelajaran berlangsung, banyak yang
sibuk latihn praktek atau mengerjakn peer IPS, salah satunya Irish. Irish
meminjam buku Jani karena cowok itu semeja dengannya, sedangkan Jani sibuk
latihan praktek menggunakan Ms.Excel.
Kenapa Irish santai-santai mengerjakan IPS saja ketika teman-temannya sibuk praktek??? Jawabannya
adalah karena sejak pertama kali gurunya ngasih tugas, Irish sudah mengerti dan
menyelesaikanya hari itu juga. Yah, namanya anak pintar tapi pemalas sih. Bel istirahat
kedua berbunyi, guru meninggalkan laor setelah memberi tahu ntuk menutup pintu
ketika keluar. Tinggal mereka berdua di dalam sana, Jni menunggu Irish
menyelesaikan peere nya.
“Rish lo itu lupa atau malas sih? Setiap ada peer
seringnya nggak inget? Gue heran gimana lo bisa ranking satu”cerocos Jani,
Irish hanya ngengir menampakkan giginya yag rapi dan putih “ Lo jangan
ngeremehin gue, gue itu malas nulis kalau baca mah favorit tuh” balas Irish
sambil mnulis pekerjaannya dan tidak menatap Jani. Kemudian suasana hening,
Irish yang masih menulis memanggil Jani untuk memastikan keadaan,” Jan..Jani...
lo masih disini kan?”ucap Irish was-was, “Yes, i’m still here” “Hhhhh. gue kira
lo-...’ “Rish lo suka sama gue kan? Tanya Jani to the point memotong ucapan
Irish, gadis itu langsung menolehkan kepalanya ke arah Jani dan wajahnya
memanas ketika melihat tatapan lelaki itu. “E-eh nggak kok siapa yang bilang? Gosip
tuh” elak Irish, “Gue tau udah lama” ucapan Jani membuat jantungnya berdetak
cepat. Terlebih lelaki itu menipiskan jarak antara mereka,”Aduh.. rahasia gue
ketahuan deh, sama yang jadi rahasia lagi”gerutu Irish dalam hati. Tetap melanjutkn
menulisnya, Jani berkata lagi “ Jadi lo beneran suka sama gue?” Irish dengan
tenang membalas” kalau iya, kenapa? Nggak boleh?”. Jani tertawa mendengar
jawaban Irish. “Ya.. nggak papa sih, thank’s udah suka gue” Jani berterima
kasih, Irish menatap heran pada makhluk yang bicara dengannya. Seolah mengerti
keheranan Irish, Jani berucap “ Kalau lo suka gue berarti gue punya fans, jadi
makasih karena jadi fans gue.” Jani tersenyum tulus
Irish yang sudah selesai dengan pekerjaannya
langsung mengembalikan buku kepada si empunya dan mengucapkan terima kasih. “Okee
gue keluar dulu ya, bye Irish” “Eee tunggu dulu, tentang yang tadi jangan
bilang siap-siapa ya, please. Kalau mau ditaro mana muka gue..”, Jani mengerutkan
keningnya seakan berpikir,”Etdah nggak usah sok mikir lo, tinggal iyain aja
curut”semprot Irish galak.”Oke oke oke gue bakal tutp mulut, bye Irish yang
manis..muuaah” pamit Jani sambil mencolek dagu Irish dan langsung ngacir. Yang dicolek
hanya dapat menahan makian dan sumpah serapah dengan wajah memerah. “Dasar cowok
genit!” teriaknya gusar. Seraya berbalik
membereskan bukunya dan kembali ke kelas. Mood nya benar-benar buruk karena
cowok satu itu
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar